Indonesian Business News from Sulawesi-Kalimantan-Maluku-Papua

Jumat, 01 Februari 2013




Punakawan versi Banyumas

bawor

Punakawan versi Banyumas mengisahakan ketika Sanghyang Ismaya menjadi Semar, turun ke bumi, Bumi masih awang-uwung, tak ada satupun makhluk hidup di bumi. Oleh karena itu kemudian Sanghyang Wenang menciptakan bayangan Semar menjadi sesosok manusia dengan postur tubuh yang relatif sama, diberi nama Bawor yang bertugas menemani Semar. Atas dasar dari kejadian itu, kemudian Bawor diakui sebagai anak tertua dari tokoh Semar. Anak kedua dan ketiga adalah Nala Gareng dan Petruk.

Tokoh Bawor adalah maskot masyarakat Banyumas. Ciri utama dari wayang kulit gagrag Banyumasan adalah nafas kerakyatannya yang begitu kental dan Ki Dalang memang berupaya menampilkan realitas dinamika kehidupan yang ada di masyarakat.

Riwayat gaya Jawatimuran adalah ketika Sang Hyang Ismaya turun ke bumi menjelma menjadi Semar, Semar diutus oleh Sang Hyang Tunggal agar menuju Keling, selanjutnya Semar membutuhkan teman. Bayang-bayangnya sendiri lalu dicipta menjadi bentuk yang hampir mirip dengannya, yang dinamakan Bagong.
Ba artinya bek, gong artinya gedhe. Juga dinamakan (Sanghyang) Bladu, Bla adalah belah/sigar, dho artinya loro, bahwa Bagong terjadi dari belahan yang menjadi dua.
Disebut Mangun Hadiwangsa, karena dia yang mempunyai kewajiban untuk membangun (mangun) agar wangsa (bangsa) menjadi baik atau adi. Nama lainnya Jamblahita. Jambla yang berarti bodoh, hita adalah temen (jujur). Ia bodoh tetapi jujur dan serius.

Semar dan Bagong diberi satu senjata. Namun, senjata tersebut diperebutkan berdua sehingga melebar dan berubah wujud manusia yang dinamai Saraganja serta menjadi kawan Semar.

Panakawan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Panakawan (diambil dari bahasa Jawa) atau punakawan KBBI adalah sebutan umum untuk para pengikut kesatria dalam khasanah kesusastraan Indonesia, terutama di Jawa. Pada umumnya para panakawan ditampilkan dalam pementasan wayang, baik itu wayang kulit, wayang golek, ataupun wayang orang sebagai kelompok penebar humor untuk mencairkan suasana. Namun di samping itu, para panakawan juga berperan penting sebagai penasihat nonformal kesatria yang menjadi asuhan mereka.

Daftar isi

Peran Punakawan

Istilah punakawan berasal dari kata pana yang bermakna "paham", dan kawan yang bermakna "teman". Maksudnya ialah, para panakawan tidak hanya sekadar abdi atau pengikut biasa, namun mereka juga memahami apa yang sedang menimpa majikan mereka. Bahkan seringkali mereka bertindak sebagai penasihat majikan mereka tersebut.
Hal yang paling khas dari keberadaan panakawan adalah sebagai kelompok penebar humor di tengah-tengah jalinan cerita. Tingkah laku dan ucapan mereka hampir selalu mengundang tawa penonton. Selain sebagai penghibur dan penasihat, adakalanya mereka juga bertindak sebagai penolong majikan mereka di kala menderita kesulitan. Misalnya,