Head

Kesehatan

 Buah




Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.

Pengertian botani dan ilmu pangan

Kesenjangan pengertian "buah" secara botani dan pangan (buah-buahan) dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Buah sejati Bukan buah sejati
Buah-buahan Perkembangan dari bakal buah dan dikonsumsi sebagai buah-buahan.
Contoh: kelapa, jeruk, mangga
Bukan perkembangan dari bakal buah tetapi dikonsumsi sebagai buah-buahan.
Contoh: apel,cempedak, tin (ara), jambu monyet
Bukan buah-buahan Perkembangan dari bakal buah tetapi dianggap bukan buah-buahan.
Contoh: tomat, padi, kacang mede
Bukan perkembangan dari bakal buah dan dianggap bukan buah-buahan.
Contoh: buah nangka muda, bongkol bunga matahari

Arti botani

Buah semu dari tin, Ficus carica. Dinding luar buah semu adalah dasar bunga majemuk yang menangkup, menutupi 'biji-biji' yang sebetulnya masing-masing adalah sebutir buah.
Dalam pandangan botani, buah adalah sebagaimana tercantum pada paragraf pertama di atas. Pada banyak spesies tumbuhan, yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Bagi tumbuhan berbunga, buah adalah alat untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya biji di dalam dapat mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula biji yang tidak berasal dari buah.[1]
Dalam batasan tersebut, variasi buah bisa sangat besar, mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat, cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir (kariopsis) padi, 'biji' (juga merupakan bulir!) jagung, atau polong kacang tanah. Sementara, dengan batasan ini, buah jambu monyet atau buah nangka tidak termasuk sebagai buah sejati.

Arti hortikultura atau pangan

Buah dalam pengertian hortikultura atau pangan merupakan pengertian yang dipakai oleh masyarakat luas. Dalam pengertian ini, batasan buah menjadi longgar. Istilah "buah-buahan" dapat digunakan untuk pengertian demikian. Buah-buahan adalah setiap bagian tumbuhan di permukaan tanah yang tumbuh membesar dan (biasanya) berdaging atau banyak mengandung air.
Dapat dijumpai, buah sejati (dalam pengertian botani) yang digolongkan sebagai sayur-sayuran, seperti buah tomat, buah cabai, polong kacang panjang, dan buah ketimun. Namun demikian, dapat dijumpai pula, buah tidak sejati (buah semu) yang digolongkan sebagai buah-buahan, seperti buah jambu monyet (yang sebetulnya merupakan pembesaran dasar bunga; buah yang sejati adalah bagian ujung yang berbentuk seperti monyet membungkuk), buah nangka (yakni pembesaran tongkol bunga; buah yang sejati adalah isi buah nangka yang berwarna putih (Jw. beton), bergetah, sedangkan bagian 'daging buah' yang dimakan orang adalah tenda bunga), atau buah nanas.

Pembentukan buah


Urutan perkembangan sejenis buah persik, Prunus persica, mulai dari kuncup bunga di awal musim dingin hingga masaknya buah di pertengahan musim panas, lebih dari 7½ bulan kemudian.
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.[2]
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi.[3]
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium).[4]
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu. Itulah sebabnya menjadi penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya untuk memahami bagaimana suatu macam buah terbentuk.[4][5]

Buah kurung bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)

Buah geluk sejenis berangan (Castanea sativa), dinding luarnya seperti kayu

Buah kotak durian lai (Durio kutejensis) beruang lima

Buah bumbung Sterculia balanghas, sejenis kepuh; dilihat dari bawah

Buah polong johar (Senna siamea)

Buah pala (Myristica fragrans) yang memecah

Buah buni sebangsa ceplukan (Physalis peruviana), terlindung oleh kelopak bunga yang turut berkembang bersama buah

Buah batu embacang (Mangifera foetida), memperlihatkan endokarpnya yang liat keras, di antara daging yang berserabut

Tipe-tipe buah

Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatu skema pengelompokan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: 'biji' jagung, yang sesungguhnya adalah buah secara botani).
Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat dibedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni:[4]
  • buah tunggal, yakni buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
  • buah ganda, yakni jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki banyak bakal buah. Masing-masing bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Contohnya adalah sirsak (Annona).
  • buah majemuk, yakni jika buah terbentuk dari bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Contohnya adalah nanas (Ananas), bunga matahari (Helianthus).

Buah kering

Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.
Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras.[4]

Buah padi (caryopsis)

Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam kelompok ini.
Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.

Buah kurung (achenium)

Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah ('biji') bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.

Buah keras (nux)

Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).
Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti (Shorea) dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.
Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:

Buah berbelah (schizocarpium)

Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.

Buah kendaga

Buah kendaga (rhegma) seperti buah belah, namun ruang-ruang itu masing-masing memecah, sehingga bijinya terlempar keluar. Masing-masing ruang terbentuk dari satu daun buah. Contoh: para (Hevea), jarak (Ricinus).

Buah kotak

Terdiri atas satu atau beberapa daun buah, berbiji banyak. Buah ini memecah jika masak, namun kulit buah yang pecah sampai lama tidak terlepas dari tangkai buah. Ada banyak macam buah kotak. Buah kotak sejati (capsula) terdiri atas dua daun buah atau lebih; jumlah ruangannya sesuai dengan jumlah daun buah asalnya. Buah ini membuka dengan bermacam-macam cara. Contohnya adalah durian (Durio), anggrek (Orchidaceae). 'Daging buah' durian yang dimakan sebetulnya adalah arilus (salut biji), perbesaran dari selaput penutup biji.
Selain itu, masih ada lagi beberapa jenis buah kotak seperti berikut ini:

Buah bumbung

Buah bumbung (folliculus) berasal dari bakal buah yang terdiri atas satu daun buah dengan banyak biji. Jika masak, kotak terbelah menurut salah satu kampuhnya, biasanya kampuh perut. Contohnya adalah widuri (Calotropis), kepuh (Sterculia).

Buah polong

Buah polong (legumen) terdiri atas satu daun buah dengan satu ruangan dan banyak biji; sering pula ruangan ini terpisah-pisah oleh sekat semu. Jika masak, ruangan akan terbuka menurut kedua kampuhnya yang memanjang. Contohnya adalah aneka jenis polong-polongan (Fabaceae, atau dulu disebut Leguminosae).

Buah lobak

Buah lobak (siliqua) tersusun dari dua daun buah dengan satu ruangan yang tersekat oleh sekat semu. Buah terpecah menurut kedua kampuhnya ketika masak, namun ujungnya masih berlekatan. Biji sebentar masih melekat pada sekat semu, yang sebetulnya adalah tembuni, sebelum pada akhirnya terlepas. Contohnya adalah jenis-jenis Cruciferae.

Buah berdaging

Buah-buah tunggal berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah satu perkecualiannya adalah pala (Myristica). Beberapa bentuk buah berdaging, di antaranya:

Buah buni

Buah buni (bacca) mempunyai dinding buah terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar (eksokarp atau epikarp) yang tipis dan lapisan dalam (endokarp) yang tebal, lunak dan berair. Biji-biji lepas dalam lapisan dalam tersebut. Contohnya adalah buni (marga Antidesma), belimbing (Averrhoa), jambu biji (Psidium), serta tomat dan terung (Solanum) .

Buah mentimun

Buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan daging buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut. Contohnya adalah mentimun (Cucurbita) dan kerabatnya.

Buah jeruk

Buah jeruk (hesperidium) adalah variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar minyak; lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan; serta lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji tersebar di antara gelembung-gelembung itu. Contoh: buah jeruk (Citrus).

Buah batu

Buah batu (drupa) memiliki tiga lapisan dinding buah. Eksokarp umumnya tipis menjangat (seperti kulit); mesokarp yang berdaging atau berserabut; dan endokarp yang liat, tebal dan keras, bahkan dapat amat keras seperti batu. Contohnya adalah mangga (Mangifera), dengan mesokarp berdaging; atau kelapa (Cocos), yang mesokarpnya berserabut

Buah delima

Dinding luarnya liat, keras atau kaku, hampir seperti kayu; dinding dalam tipis, liat, bersekat-sekat. Masing-masing ruang dengan banyak biji. Selaput biji tebal berair dan dapat dimakan. Contohnya adalah delima (Punica).

Buah ganda

Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya:
  • buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).
  • buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).
  • buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).
  • buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus).

Buah majemuk


Pada beberapa jenis tumbuhan, seperti pace, bunga muncul secara teratur dan terus menerus sepanjang tahun, sehingga kita dapat melihat adanya bunga, pentil (buah muda) dan buah masak pada waktu yang bersamaan di satu pohon
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:
  • buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.
  • buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).
  • buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).
  • buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda).
Terlihat pada foto di kanan, tahap-tahap perkembangan buah majemuk pada pace. Bunga-bunga pace berkumpul dalam satu perbungaan (bunga majemuk) yang disebut bongkol. Setelah diserbuki dan dibuahi, setiap kuntum bunga mulai tumbuh menjadi buah batu (drupa). Dalam perkembangannya, buah-buah batu ini pada akhirnya saling luluh menjadi sebutir buah batu majemuk.[6]
Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah sejati. Karena pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga –selain bakal buah– yang turut bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi bagian utama buah ataupun bukan.[4]

Buah tak berbiji


Jeruk sukun (tak berbiji)
Keadaan tak berbiji merupakan salah satu ciri penting buah-buahan komersial. Kultivar-kultivar pisang dan nanas adalah contohnya. Demikian pula, buah-buah jeruk, anggur, dan semangka dari kultivar tak berbiji umumnya dihargai lebih mahal. Keadaan tak berbiji demikian biasa pula disebut sukun.[7]
Pada sejumlah spesies, keadaan tak berbiji merupakan hasil dari partenokarpi, yakni proses pembentukan buah tanpa terjadinya pembuahan sebelumnya. Buah partenokarpi bisa terbentuk dengan atau tanpa peristiwa penyerbukan. Kebanyakan kultivar jeruk sukun memerlukan penyerbukan untuk proses pembentukannya; namun pisang dan nanas tidak memerlukannya. Sementara itu, keadaan tak berbiji pada anggur sebetulnya terjadi karena matinya atau tidak tumbuhnya embrio (dan biji) yang dihasilkan oleh pembuahan, keadaan yang dikenal sebagai stenospermokarpi, yang memerlukan proses penyerbukan dan pembuahan secara normal.[8]

Pemencaran biji

Variasi dalam bentuk dan struktur buah terkait dengan upaya-upaya pemencaran biji. Pemencaran ini bisa terjadi dengan bantuan hewan, angin, aliran air, atau proses pecahnya buah yang sedemikian rupa sehingga melontarkan biji-bijinya sampai jauh.[9]

Pemencaran oleh binatang (zookori)

Pemencaran oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki bagian-bagian yang banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya. Musang, misalnya, menyukai buah-buah yang manis atau mengandung tepung dan minyak yang menghasilkan energi. Aneka macam buah, termasuk pepaya, kopi dan aren, dimakannya namun biji-bijinya tidak tercerna dalam perutnya. Biji-biji itu, setelah terbawa ke mana-mana dalam tubuh musang, akhirnya dikeluarkan bersama tinja, di tempat yang bisa jadi cukup jauh dari pohon asalnya. Demikian pula yang terjadi pada beberapa macam biji-biji rumput dan semak yang dimakan oleh ruminansia. Pemencaran seperti itu disebut endozoik.[4] Dari golongan burung, telah diketahui sejak lama bahwa burung cabe (Dicaeidae) memiliki keterkaitan yang erat dengan penyebaran beberapa jenis pasilan atau benalu (Loranthaceae); yang buah-buahnya menjadi makanan burung tersebut dan bijinya yang amat lengket terbawa pindah ke pohon-pohon lain.[10][11]
Cara lain adalah apa yang disebut epizoik, yakni pemencaran dengan cara menempel di bagian luar tubuh binatang. Buah atau biji yang epizoik biasanya memiliki kait atau duri, agar mudah melekat dan terbawa pada rambut, kulit atau bagian badan binatang lainnya. Misalnya pada buah-buah rumput jarum (Andropogon), sangketan (Achyranthes), pulutan (Urena) dan lain-lain.[4]

Pemencaran oleh angin (anemokori)

Di kawasan hutan hujan tropika, pemencaran oleh angin merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan buah dan biji, nomor dua setelah pemencaran oleh binatang.[12] Tidak mengherankan jika Dipterocarpaceae, kebanyakan memiliki bentuk buah samara, menjadi salah satu suku pohon yang mendominasi tegakan hutan di Kalimantan dan Sumatra. Tumbuhan lain yang memanfaatkan angin, yang juga melimpah keberadaannya di hutan hujan ini, adalah jenis-jenis anggrek (Orchidaceae). Buah anggrek merupakan buah kotak yang memecah dengan celah-celah, untuk melepaskan biji-bijinya yang halus dan mudah diterbangkan angin.[4]
Alih-alih buahnya, pada jenis-jenis tumbuhan tertentu adalah bijinya yang memiliki sayap atau alat melayang yang lain. Biji-biji bersayap ini misalnya adalah biji bayur (Pterospermum), mahoni (Swietenia), atau tusam (Pinus). Biji kapas (Gossypium) dan kapok (Ceiba) memiliki serat-serat yang membantunya melayang bersama angin.

Pemencaran oleh air (hidrokori)

Buah-buah yang dipencarkan oleh air pada umumnya memiliki jaringan pengapung (seperti gabus) yang terisi udara atau jaringan yang tak basah oleh air. Misalnya adalah jaringan sabut pada buah-buah kelapa (Cocos), ketapang (Terminalia) atau putat (Barringtonia).[4]
Buah bakau (Rhizophora) telah berkecambah semasa masih melekat di batangnya (vivipar). Akar lembaga dan hipokotilnya tumbuh memanjang keluar dari buah dan menggantung di ujung ranting, hingga pada saatnya kecambah terlepas dan jatuh ke lumpur atau air di bawahnya.[13] Kecambah yang jatuh ke lumpur mungkin langsung menancap dan seterusnya tumbuh di situ; namun yang jatuh ke air akan terapung dan bisa jadi terbawa arus air sungai atau laut hingga ke tempat yang baru, di mana kecambah itu tersangkut dan tumbuh menjadi pohon.

Buah kotak sejenis pacar air (Impatiens walleriana)

Pemencaran sendiri

Beberapa banyak macam buah, melemparkan sendiri biji-bijinya melalui berbagai mekanisme pecahnya dinding buah, yang sebagian besar berdasarkan pada peristiwa higroskopi atau turgesensi.[4] Buah-buah kering yang memecah sendiri (dehiscens), di saat masak kehilangan kadar airnya, hingga pada lengas tertentu bagian-bagian yang terkait melenting secara tiba-tiba, memecah kampuh, dan melontarkan biji-biji di dalamnya ke kejauhan. Contohnya adalah buah para (Hevea), yang sering terdengar 'meletus' di kala hari panas. Demikian pula berbagai macam polong-polongan (Fabaceae), yang dapat melontarkan biji hingga beberapa puluh meter jauhnya. Buah pacar air (Impatiens), karena sifat lentingnya, bahkan sering digunakan anak-anak untuk bermain.

 

Buah naga



Buah naga Hylocereus undatus di Taiwan.
Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya mekar pada malam hari.
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah. Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga yang hijau. Dari kebiasaan inilah buah itu di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai thang loy (buah naga). Istilah Thang loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit (buah naga).

Varietas

Nama buah naga merujuk pada buah-buah yang dapat dimakan dari tumbuhan jenis:

Morfologi


Hylocereus undatus sedang berbuah.
Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri, bunga, dan buah. Akar buah naga hanyalah akar serabut yang berkembang dalam tanah pada batang atas sebagai akar gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang pada bagian punggung sirip di sudut batang. Pada bagian duri, akan tumbuh bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga yang tidak rontok berkembang menjadi buah. Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam, dan berwarna kuning untuk buah naga kuning. Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik naga. Oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga.
Batangnya berbentuk segitiga, durinya sangat pendek dan tidak mencolok, sehingga sering dianggap "kaktus tak berduri". Bunganya mekar pada awal senja jika kuncup bunga sudah berukuran sekitar 30 cm. Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem, mekar sekitar pukul sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang berwarna kuning. Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal sebagai night blooming cereus. Saat mekar penuh, buah naga menyebar bau yang harum. Aroma ini untuk memikat kelelawar, agar menyerbuki bunga buah naga.

Pembudidayaan buah naga

Pada umumnya, buah naga dibudidaya dengan cara stek atau penyemaian biji. Tanaman akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40° C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur 11-17 bulan. Kota Malang berada 400-700 dpl, sangat cocok untuk budidaya buah naga merah. Walaupun memiliki udara yang cukup sejuk, namun mendapatkan sinar matahari yang cukup merupakan syarat pertumbuhan buah naga merah.
Buah naga dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung pupuk yang bagus, maka pertumbuhannya akan baik. Dalam waktu 1 tahun, pohon buah naga dapat mencapai ketinggian 3 meter lebih. Berdasarkan beberapa sumber, buah naga belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Sementara ini, daerah Mojokerto, Jember, Malang, Pasuruan, Banyuwangi, Ponorogo, dan Batam merupakan daerah yang telah membudidayakan tanaman ini.

Manfaat buah naga

Selain rasanya yang manis menyegarkan, buah naga kaya akan manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Belum ada penelitian tentang manfaat buah ini, namun karena asalnya dari jenis buah kaktus dipercaya buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium, dan karbohidrat. Buah naga mengandung serat yang tinggi sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlancar proses pencernaan.

 

Pepaya


?Pepaya
Papaya tree and fruit, from Koehler's Medicinal-Plants (1887)
Papaya tree and fruit, from Koehler's Medicinal-Plants (1887)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Rosids
Ordo: Brassicales
Famili: Caricaceae
Genus: Carica
Spesies: C. papaya
Nama binomial
Carica papaya
L.

Buah pepaya betina
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".

Kegunaan


Pepaya jantan dengan bunga.
Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran. Daging buah masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan sebagai lalap (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus buntil. Oleh orang Manado, bunga pepaya yang diurap menjadi sayuran yang biasa dimakan. Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang. Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan.

Pemerian

Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam.
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.
Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.
Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang 10% dari keseluruhan panjangnya tidak mengalami rekombinasi. [1] Suatu penanda genetik RAPD juga telah ditemukan untuk membedakan pepaya berkelamin betina dari pepaya jantan atau banci.[2]

Kultivar pepaya

Kultivar pepaya bermacam-macam karena berbeda-beda pemanfaatan dan selera konsumen.
Pepaya bangkok
Pepaya bangkok diintroduksi dari Thailand. Permukaan buahnya tidak rata dan kulit luarnya relatif tipis, sehingga sulit dikupas. Kelebihannya, dagingnya manis dan berair. Buahnya berukuran besar.
Pepaya Solo F1
Ini adalah pepaya kultivar hibrida unggul dari Hawaii. Buahnya kecil-kecil dan disukai oleh konsumen barat.
Selain itu terdapat pula pepaya hias yang warna daun atau tangkai daunnya ungu. Pepaya ini ditanam lebih untuk penampilannya dalam memperindah taman. Di Dataran Tinggi Dieng dikenal produk mirip pepaya yang dikemas dan disebut "carica". Jenis ini menyukai daerah dingin untuk produksi buah secara optimal.

Hati-hati Kurang Tidur Picu Stres





Hati-hati Kurang Tidur Picu Stres

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tidur kurang dari enam jam sehari, ternyata memicu stres pada seseorang. Pasalnya, di saat sedang tidur ada hormon-hormon tertentu yang keluar yang membantu sistem kerja tubuh.

Idealnya, orang dewasa tidur antara tujuh sampai delapan jam sehari. Dengan pola tidur yang baik, akan mengatur stres.

Ada banyak faktor yang perlu dilakukan untuk menjaga kualitas tidur yang baik. Diantaranya adalah mengatur makanan yang dikonsumsi dan olaharaga rutin. Dengan berolahraga secara rutin di pagi hari, seseorang akan lebih cepat mengantuk di malam hari.

Selain itu, kualitas tidur juga akan lebih optimal karena pikiran tidak terbebani dengan masalah pekerjaan.

''Kita olahraga di pagi hari, istirahat akan lebih baik dan kerja akan lebih optimal jadi tidak stres,” kata Rizal Idrus, dokter muda yang juga //Men Of The Year 2012//.

Lalu bagaimana dengan orang yang memiliki jam tidur sedikit? Secara kuantitas jam tidur bisa diganti pada siang hari. Misalnya, seorang pekerja bisa memanfaatkan waktu istirahatnya dengan tidur sejenak atau sekedar merenggangkan otot.

Tidur di malam hari dengan jumlah jam yang cukup akan lebih fokus. Sehingga kebutuhan istirahat terpenuhi. “Jam tidur ini memang bisa diganti pada siang hari, tapi tidak akan lebih baik daripada tidur di malam hari,” kata Rizal Idrus.

Rizal juga menegaskan ketika seseorang berolahraga, tubuh ada dalam keadaan anti stres. Selain itu, ada hormon-hormon yang bekerja di saat seseorang sedang tidur.
Pada manusia terdapat satu hormon yang diproduksi tubuh untuk mengatur jam tidur, yaitu hormon melantonis. Hormon ini memerintahkan seseorang untuk rileks, mengantuk lalu tidur.
n

 

Benarkah Telepon Seluler Mempengaruhi Otak Kita?



Berapa lamakah Anda biasa menelepon menggunakan hp (atau lebih tepatnya meletakkan hp di kepala Anda) dalam satu waktu? Teknologi telepon memang telah membantu kita dengan fasilitas untuk mengurangi penghalang waktu dan jarak. Tapi tampaknya mulai sekarang kita harus berhati-hati. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Nora D. Volkow, MD, from the National Institute on Drug Abuse in Bethesda, Maryland, yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa meskipun tidak mempengaruhi seluruh bagian otak,  terjadinya perubahan pada bagian-bagian tertentu otak yang berada paling paling dekat dengan antena handphone. Perubahan tersebut mereka amati setelah kegiatan menelepon selama hanya 50 menit.

Melalui pemeriksaaan PET dan MRI, perubahan kecil pun dapat diamati oleh para peneliti. Melalui gambaran yang dihasilkan (lihat gambar), terlihat bahwa ketika telepon digunakan, terjadi peningkatan  signifikan dari  metabolisme gula pada area khusus yang berdekatan dengan antena hp atau tempat dimana hp kita melekat ke bagian kepala. Meskipun sebyek peneltiian tersebut tidak berbicara melainkan hanya mendengarkan saat menelepon, efek yang lebih besar terlihat pada individu yang berbicara ketika sedang menelepon.


Meskipun demikian, dampak biologis secara langsung dari peningkatan  metabolisme gula di otak ini masih belum diketahui. Oleh karena itu, para peneliti menyebutkan bahwa temuan ini memiliki potensi ke arah positif, yaitu pemanfaatan temuan untuk terapi, namun juga potensi negatif yang harus dibuktikan lagi. Dengan temuan perubahan otak ini, para peneliti lain ditantang untuk menemukan lebih banyak lagi mengenai berbahaya tidaknya penggunaan telepon untuk otak, termasuk untuk menjawab kontroversi yang ada selama ini mengenai benarkan paparan telepon akan menimbulkan kanker.

Untuk lebih berhati-hati, kita disarankan untuk menggunakan hadsfree device atau menyalakan loudspekaer untuk mengurangi kontak antara hp dengan kepala kita. Anak-anak dan remaja juga harus berhati-hati dalam menggunakan telepon karena jaringan-jaringan syaraf mereka masih dalam proses perkembangan.

Manajemen Data: Kutipan-kutipan dari Awal Bab buku Surveillance

Copy paste dari blog saya yang lain mengenai kutipan2 dari buku. Karena bukunya merupakan buku kesehatan masyarakat, jadi saya mempostnya juga disini.

Dalam buku-buku mengenai tips menulis buku yang pernah saya baca, salah satu tipsnya agar menarik adalah mengawali bab dengan kutipan-kutipan bagus. Tak terkecuali textbooks perguruan tinggi pun bahkan di kedokteran yang saya baca, banyak yang diawali dengan kutipan-kutipan sesuai topik yang dibicarakan. Siapa bilang buku serius tak punya kutipan bagus? Oleh karena itu, ketika kening saya agak berkerut membaca buku teks, "Principle and Practice of Public Health Surveillance" (mengenai manajemen data dan informasi kesehatan) dalam rangka menyelesaikan penelitian saya, saya merilekskannya dengan melakukan screen terhadap kutipan2 di awal bab. Here those are:




“Jika kau tidak mengetahui kemana kau pergi, jalan manapun akan menyampaikanmu kesana” (Lewiss Caroll)

“Tiga hukum informasi dari Finagle: 1) Informasi yang Anda miliki adalah bukan yang Anda inginkan. 2) Informasi yang Anda inginkan adalah bukan informasi yang Anda butuhkan. 3) Informasi yang Anda butuhkan adalah bukan yang dapat Anda peroleh.” (J.H. Murnaghan)

“Perubahan, perubahan yang berkelanjutan, dan perubahan tak terelakkanlah yang merupakan faktor dominan dalam masyarakat saat ini. Tidak ada keputusan yang dapat dibuat tanpa memperhitungkan bukan hanya keadaan dunia saat ini, tapi juga dunia yang nanti akan terjadi.” (Isaac Asimov)

“Are the data what they purport to be? (DJ Finney)

“Dimanakah kebijakan yang kita telah kehilangan dalam pengetahuan? Dan dimanakah pengetahuan yang kita telah kehilangan dalam informasi?” (T.S. Elliot)

“Semua yang kuketahui hanyalah apa yang kubaca di dalam kertas.” (Will Rogers)

“Cara terbaik untuk keluar dari masalah adalah dengan mengatasinya.” (Brandon Francis)

“Kebaikan masyarakat (people's good) adalah hukum yang tertinggi.” (Marcus Tullius Cicero)

“Segala sesuatu harus dibuat sesederhana mungkin. Tetapi untuk melakukan itu, Anda harus menguasai kompleksitas.” (Butler Lampson)

“Kesehatan dari masyarakat adalah benar-benar fondasi dimana diatasnya berdiri semua kebahagiaan mereka dan semua kekuatan mereka, dimana negara sangat bergantung padanya.” (Benjamin Disraeli)

“Kebutuhan masing-masing dan setiap individu adalah sama pentingnya, dan kebutuhan-kebutuhan  tersebut harus dijadikan dasar bagi perencanaan masyarakat. Semua sumber daya harus digunakan dengan cara tertentu untuk meyakinkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan berpartisipasi (United Nation General Assembly, 1982)

“Masalah signifikan yang kita hadapi hari ini tidak akan dapat diatasi dengan tingkat pemikiran yang sama dengan ketika kita menciptakannya.” (Albert Einstein)

“Perbedaan antara kata yang benar dan yang hampir benar adalah sama seperti perbedaan antara kilat and kunang-kunang.” (Mark Twain)

 

3 Menu Diet Sehat Alami


Menu Diet Sehat
Menu Diet Sehat – Mengapa anda diet? Tentu jawabannya adalah untuk menurunkan berat badan. Namun faktanya orang yang diet cenderung mengurangi pola makan setiap hari, yang seharunya sehari 3x menjadi 2x bahkan ada juga yang makan hanya 1x setiap hari. Ini tentu sangat tidak baik untuk kesehatan, bahkan juga bisa membuat tubuh anda menjadi lemas karena kekurangan makanan dan kemudian sakit. Nah, bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut? Ada banyak cara untuk itu, anda bisa juga mengkonsumsi berbagai makanan seperti buah – buahan, sayuran yag membuat perut anda tetap kenyang dan tidak lemas dalam menjalankan aktivitas anda sehari – hari.

Menu makanan sehat

Berikut adalah menu diet sehat yang bisa anda terapkan untuk menjalankan program diet sehat anda :
  • Mengkonsumsi Buah Alpukat. Buah ini adalah buah yang mengandung lemak alami, yaitu lemak tak jenuh yang bisa menggantikan kebutuhan lemak anda setiap hari tanpa harus memakan nasi ataupun daging. Selain itu, alpukat ini juga bisa mengenyangkan perut kita walupun tidak memakan nasi.
  • Kacang – kacangan. Ternyata, selain menjadi sumber lemak kacang – kacangan juga mampu membakar lemak di dalam tubuh kita. Selain itu, kacang juga mengandung protein dan serat yang membantu tubuh untuk mengontrol gula darah dan melancarkan pencernaan.
  • Sayur Borokoli. Sayuran ini merupakan salah satu sayuran yang penuh serat yang membantu mengenyangkan perut kita dalam waktu yang lama dan juga membantu melancarkan pencernaan di dalam tubuh kita.

Itulah 3 menu makanan diet sehat yang perlu anda konsumsi juga untuk membantu program diet  setiap hari. Usahakan mengkonsumsi 3 menu di atas setiap hari untuk menjaga keseimbangan tubuh anda.

Makanan Diet Sehat

Di atas adalah 3 menu diet sehat yang dapat membantu anda dalam program diet agar tidak terjebak perut yang lapar karena memang diet sangat sulit bagi anda yang terbiasa makan banyak setiap harinya. Semoga bisa bermanfaat bagi anda yang sedang dalam program diet untuk menurunkan berat badan.


Buah untuk Perawatan Kecantikan


Buah-buahan sangat kaya dengan vitamin, enzim dan asam-asam yang berkhasiat memberikan nutrisi pada kulit dan rambut. Ada beberapa ramuan sederhana yang bisa anda buat sendiri agar rambut anda lebih sehat tanpa harus ke salon.

Untuk wajah, anda bisa gunakan pepaya agar membuat kulit cerah karena kandungan enzim di dalam buah pepaya mengangkat sel-sel kulit mati. Caranya, anda harus menghaluskan 1 buah pepaya. Campur dengan 2 sendok makan madu dan havernut secukupnya hingga terbentuk adonan kental. Oleskan pada kulit dan diamkan selama 10 menit lalu bilas dengan bersih.

Perawatan rambut anda bisa gunakan santan agar rambut anda selembut sutra. Santan mengandung mineral, phosphorus, protein, vitamin A, B dan C yang memperkaya rambut. Basahi rambut dengan santan. Diamkan selama 2 menit lalu bilas dan cuci seperti biasa.

Jeruk nipis dapat menghasilkan rambut terlihat mengkilap. Kandungan asam-asam buah di dalam air jeruk nipis dapat mengangkat kotoran yang membuat rambut jadi kusam. Caranya, siapkan 1/2 buah jeruk nipis lalu peras dan ambil airnya. Campur dengan 3/4 cup air dan siramkan pada rambut sesudah rambut dicuci lalu bilas hingga bersih sebelum mengoleskan conditioner.

Perawatan tubuh anda bisa gunakan scrub yang terbuat dari buah nanas agar kulit lebih bersinar. Nanas mengandung vitamin C dan bromelain. Caranya adalah anda siapkan 8 ons nanas lalu haluskan dan campur dengan 1/3 cup gula pasir hingga terbentuk adonan. Gosokkan pelan ke badan lalu bilas hingga bersih.
Buah peach juga sangat baik untuk menghaluskan kulit karena kaya akan vitamin dan mineral. Caranya, haluskan 4 ons buah peach kalengan. Campur dengan 1 ons heavy cream, 2 sendok makan madu dan havernut untuk membuat adonan. Gosokkan pelan ke badan dan diamkan selama 5 menit. Bilas bersih dan mandi seperti biasa.



5 Jenis Buah untuk Kecantikan

Sesuatu yang natural tentunya lebih baik dan bermanfaat. Seperti beberapa jenis buah ini, manfaatnya bagus banget untuk keindahan dan kecantikan kulit kita.


Apel: Bisa digunakan sebagai kondisioner dan toner kulit. Jus apel sangat bermanfaat untuk mengatasi kerutan di wajah, kulit pecah, atau peradangan. Jus apel juga bisa dicampurkan ke dalam air mandi untuk memperoleh kulit segar dan lebih lembut. Selain itu, buah apel juga mampu mengurangi bau napas dan melindungi kulit kepala dari ketombe.


Aprikot: Jus aprikot sangat bagus untuk mengatasi kulit yang terbakar matahari, eksim, dan gatal-gatal.


Nanas:
Sangat berguna untuk menghaluskan dan membersihkan kulit. Kulit kasar dan kulit kering bisa dikurangi dengan mengkonsumsi buah tropis ini. Nanas juga bisa dioleskan ke bagian kulit yang kasar seperti siku, lengan, lutut, dan tumit.




Alpukat: Buah satu ini sering digunakan dalam perawatan kecantikan sejak lama. Kandungan vitamin E di dalamnya berkhasiat mengatasi kulit kering dan membuatnya tampak lebih indah.

Lemon: Buah ini bermanfaat sebagai pembersih sekaligus penyegar kulit. Gunakan potongan lemon pada bagian kulit yang kotor atau menghitam seperti siku dan tumit. Sedangkan perasan lemon yang dicampur dengan air mandi berkhasiat untuk mendapatkan kulit segar. Bukan hanya itu, lemon juga bisa digunakan untuk mengatasi ketombe dan membersihkan kulit kepala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar